Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Rumah Sutera Gunung Salak

Kompas.com - 23/02/2012, 11:45 WIB

Oleh Antony Lee dan Ratih P Sudarsono

Dari tepi jalan, bangunan itu tak tampak berbeda dari rumah lain di Desa Pasir Eurih, Kabupaten Bogor. Tapi, coba dorong pagar kayu rumah tersebut dan tengok ke dalam. Ada galeri kain sutra, hamparan kebun murbei, ulat-ulat sutra yang menggeliat, dan gadis-gadis pemintal benang. Sang pemilik menamainya Rumah Sutera.

Di galeri Rumah Sutera yang berada di Kampung Ciapus, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, itu ada kain sutra dengan aneka motif batik. Lalu, sutra-sutra polos aneka warna cerah maupun teduh ditawarkan dalam bentuk syal dan baju siap pakai, atau gulungan tirai jendela mewah, serta aneka pernik dari kepompong sutra.

Tinggalkan galeri, dan cari tahu lebih dalam dengan melirik keseluruhan kompleks Rumah Sutera yang luasnya mencapai empat hektar. Dua hektar di antaranya merupakan hamparan kebun murbei, sedangkan sisanya terbagi antara rumah sang pemilik, Tatang Gozali Gandasasmita (75), dua cottage yang bisa disewa, taman, ruang pemintalan, ruang pembuatan benang sutra, serta dua ruang untuk memelihara ulat sutra.

Anda bisa iseng memetik buah murbei yang rasanya asam segar ketika masih berwarna merah dan manis ketika sudah matang kehitaman. Atau, iseng melalap daun murbei begitu saja. Daun murbei diyakini bisa menekan kadar kolesterol jahat dalam darah. Setelah itu, lihat pembiakan ulat sutra kecil, ulat sutra besar yang siap membuat kepompong. Di rumah ini, pengunjung bisa melihat proses bagaimana ulat sutra dipelihara, lalu bagaimana kepompongnya diolah, untuk kemudian dipintal hingga menjadi kain dengan alat pintal bukan mesin.

Selain itu, sekadar jalan-jalan di kompleks Rumah Sutera, juga menarik. Sebab, suami istri menanam berbagai macam pohon dan tumbuhan, yang antara lain bibitnya mereka peroleh dalam perjalanannya ke beberapa daerah dan negara.

Tatang, pensiunan PT Perkebunan Nusantara VIII, tinggal di rumah itu bersama istrinya, Ani Gozali (71). Mereka membuka lebar-lebar pintu Rumah Sutera untuk pengunjung. Mereka yang hanya sekadar ingin melihat galeri sutra dan berbelanja sutra dengan harga miring serta melihat kebun murbei dan ”rumah” ulat bisa sekadar meminta izin dan bebas menikmati lokasi itu. Namun, tak ada petugas khusus yang akan menjelaskan dan memberi ”ilmu” seputar sutra.

”Kalau rombongan, kami sediakan pemandu yang akan mengajak berkeliling, termasuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan,” tutur Tatang, dalam perbincangan di ruang tamu Rumah Sutera, Kamis (16/2/2012). Dia menyuguhi kami teh murbei, yang diolah dari kebunnya.

Pengunjung bisa menghubungi manajemen Rumah Sutera untuk memberi tahu berapa jumlah rombongan yang datang. Tatang mengaku ada dua paket yang ditawarkan bagi rombongan, yakni Rp 50.000 per orang untuk minuman selamat datang, jalan-jalan disertai pemandu, dan diakhiri makan siang bersama. Sementara itu, paket kedua Rp 25.000, hanya dengan minuman pembuka dan pemandu.

Desa wisata

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com